abstrak: Akibat dari adanya pembangunan yang kurang diperhatikan keseimbangan lingkungan serta semakin banyaknya penggundulan hutan sehingga menyebabkan aliran infiltrasi menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan daerah run off. Sebagai salah satu usaha untuk mengurangi potensi banjir serta untuk menjaga air tanah agar tetap seimbang maka dibuatlah lubang resapan biopori buatan (LRB). Penelitian yang dilakukan dilapangan Garnizun bertujuan untuk menganalisa perilaku resapan pada variasi kedalaman LRB kedalaman 25cm, 50 cm, dan 75 cm dengan cara mengadakan pengujian properties tanah dilaboratorium serta melaksanakan penelitian utama dilapangan untuk mengetahui volume resapan, debit pada masing-masing variasi kedalaman LRB serta mencari luasan penyebaran per-10 cm pada kedalaman 50 cm. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa semakin lama tinjauan waktunya maka daya serap air semakin kecil karena tanah mengalami proses penjenuhan. Pada kondisi tanah yang relatif homogen maka semakin dalam galian LRB maka semakin banyak daya resapnya, karena pengaruh beda tinggi serta luas tampang resapan semakin besar. Pada kondisi tanah yang homogen maka semakin dalam tinjauan kedalaman LRB maka debit air yang dihasilkan akan semakin besar karena beda tinggi energi yang terjadi pada LRB 25 cm, 50 cm, dan 75 cm. Hal ini ditunjukan dengan data debit yang terjadi pada masing-masing variasi kedalaman. Dari kedalaman 10 cm menuju 20 cm, 30 cm, 40 cm, 50 cm, maka tekanan semakin besar, kecepatan resapannya ikut meningkat sehingga luasan penyebarannya semakin luas. Hasil penelitian menunjukan bahwa luas resapan yang terjadi pada kedalaman 10 cm, adalah 427.4 cm2, 20 cm adalah 645.1 cm2, 30 cm adalah 1474.1 cm2, 40 cm adalah 2068.6 cm2, 50 cm adalah 2763.5 cm2