Pramu Tri Kurniawan, ?Analisis Fonologi dan Leksikologi Bahasa Jawa di Desa Pakem Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo?, Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi bahasa yang terjadi pada bahasa Jawa di Desa Pakem yang berkaitan dengan aspek fonologi dari segi vokal dan konsonannya serta membandingkannya dengan bahasa Jawa standar, menentukan dan mendeskripsikan variasi yang terjadi pada bahasa Jawa di Desa Pakem yang berkaitan dengan aspek leksikon serta membandingkannya dengan bahasa Jawa standar.Dalam penelitian ini akan dideskripsikan variasi pemakaian bahasa Jawa di Desa Pakem Kecamatan GebangKabupaten Purworejo yang berhubungan dengan masalah fonologis dan leksikon. Mengenai pemerolehan data di Desa Pakem, penulis memperolehnya dengan menggunakan metode pupuan lapangan dalam mengumpulkan data. Metode pupuan lapangan mengenal dua cara yaitu : (1) pencatatan langsung, (2) perekaman. Dalam metode analisis data digunakan metode distribusional dilanjutkan dengan teknik oposisi pasangan minimal, sedangkan dalam penyajian data digunakan metode formal dan informal. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada persamaan dan perbedaan antara bahasa Jawa di Desa Pakem dengan bahasa Jawa standar. Dari aspek fonologi terdapat sedikit perbedaan yaitu vokal /i, u/ banyak direalisasikan /I, U/; fonem /i/ direalisasikan menjadi /I/; irU?[IrU?] fonem /u/ direalisasikan menjadi /U/; murUb [mUrUb].Dari aspek leksikon pada bahasa Jawa seperti kata: sira[sir?] yang dalam bahasa Indonesia Anda, biasanya dalam bahasa Jawa standar kata Anda disebut dengan kowe [kowe];enyong[????] yang dalam bahasa Indonesia saya, biasanya dalam bahasa Jawa standar kata saya disebut aku [aku];dhewek [DEwE?] yang dalam bahasa Indonesia artinya sendiri, biasanya dalam bahasa Jawa standar kata sendiri disebut dengan dhewe [Dewe];goroh[g?r?h] yang dalam bahasa Indonesia artinya bohong, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan ngapusi [?apusi];garuh [garuh] yang dalam bahasa Indonesia artinya bingung, biasanya dalam bahasa Jawa standar disebut dengan bingung [bi?U?].