THE EFFECTIVENESS OF TOP-DOWN STRATEGY TO IMPROVE THE STUDENTS? LISTENING SKILL OF ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT AT MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF PURWOREJO
Tidak Tersedia Deskripsi
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit
Purworejo :
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo.,
2011
ABSTRAK: Ngafif, Abdul. 2011. The Effectiveness of Top-down Strategy to Improve the Students? Listening Skill of English Education Department at Muhammadiyah University of Purworejo. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan efektifitas penggunaan top-down strategy pada kelas listening, bagaimana top-down strategy ini bisa meningkatkan kemampuan mendengarkan atau listening mahasiswa, serta untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara siswa yang diajar dengan Top-down strategy dan siswa yang diajar tidak dengan top-down strategy. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen (experimental research). Desain penelitian ini yaitu dengan membandingkan hasil dari kelompok yang telah diberikan treatment tertentu dengan kelompok lain yang tidak diberikan treatment. Peneliti melakukan pre-test, memberikan treatment pada kelas eksperimen, serta melakukan post-test. Penelitian dilakukan dari bulan September hingga Desember 2011 pada kelas Listening II dan melibatkan 60 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Purworejo yang berasal dari dua kelas yang berbeda. Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah tes. Data yang diperoleh yaitu dari hasil pre-test dan post-test yang dilakukan oleh objek penelitian. Setelah data terkumpul, kemudian peneliti melakukan analisis terhadap data tersebut. Setelah dilakukan analisis data, ada beberapa temuan. Pertama, penggunaan top-down strategy ternyata efektif. Rerata experimental group ternyata lebih tinggi dari rerata control group pada hasil post-test yaitu 74.67 > 67.47. Kedua, dalam penggunaan top-down strategy, ada tiga kegiatan utama di dalam kelas yaitu kegiatan awal yang berisi warming up, kegiatan inti yang berisi pre-teaching vocabulary, activating students? schemata, explaining the topic, first listening, second listening, third listening, and interpreting, serta kegiatan penutup yang berisi kesimpulan dan penugasan. Ketiga, hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang diajar menggunakan top-down strategy dan yang diajar tidak menggunakan top-down strategy diterima. Hal ini bisa dilihat dari hasil perhitungan bahwa t-hitung yang lebih besar dari t-tabel yaitu 2.831 > 2.000. Dengan begitu, bisa disimpulkan bahwa top-down strategy adalah teknik yang baik untuk mengajarkan kemampuan mendengarkan atau listening.